Terus terang saya malu untuk menceritakan kisah hari ini, kisah nyata dari hubungan sesama jenis (lesbian), yang masih sering dilakukannya. Namun, karena dorongan untuk melepas beban hati, kuberanikan lesbianku diri untuk menceritakan kisah di situs ini ... Sebelumnya memperkenalkan pembaca, saya seorang ibu rumah tangga dengan status janda. Kehidupan saya cukup baik, karena peninggalan deposito dari suami dan kadang2 bisnis tidak membeli dan menjual perhiasan untuk teman-teman. Saya memiliki 2 anak dan mereka semua sekolah di Yogyakarta, karena dekat dengan kakek-neneknya. Aku hanya di rumah ditemani oleh Surti (pembantu) dan Remi, anjing herder peninggalan suami juga.
Suatu hari teman saya membeli dan menjual perhiasan bernama Tina pulang. Saya banyak teman bisnis, dengan Tina aku hanya tahu kira2 1 bulan yang lalu. Dia adalah sama seperti saya dan memiliki satu anak, ditambah wajah cantik dengan make up yang baik, dan dia tahu bagaimana memperlakukan tubuh dengan baik, saya mendengar dari teman2 bahwa dia sangat pintar dalam bisnis perhiasan, apalagi fleksibilitas tambah bagi berbicara merayu pembeli. Tina datang kerumahku hari untuk meninggalkan perhiasan ini untuk jual, kita biasanya ingin bertemu pelanggannya bidang restoran, tumben hari ini dia datang mengunjungi saya.
"Halooo Rin apa khabar ya? ......." Aku tersenyum senang saat dia kembali salam. "Tumben, bagaimana bisa menyimpang Tin sini? '" Aku tidak merindukan bertemu dua minggu "Ahhhh .... bisa aja .... ayo masuk, maaf saya berantakan dan sebuah rumah kecil" Saya mengundang tamu keruang Tina pergi "Ah pulang satu yang baik, lingkungan elit lain". komentar Tina, duduk disofa "Seperti yang saya diberitahu di telepon., saya ingin mempercayakan ini kepada Anda jualin perhiasan, karena setelah besok aku akan keluar dari kota dengan suami saya "Aku melihat Tina mengeluarkan kantong beludru hitam dari tasnya." Tin Lebih baik dikamar, karena itu Surti di dapur "Bawa aku. Aku selalu berhati2 dalam berbisnis di bidang ini. Tina mengikuti saya masuk kamar. Lalu kami duduk di tempat tidur dan ia mengeluarkan semua isi kantung beludru. Perhiasan bertatahkan berlian terpampang di atas tempat tidur, berkilau. Saya khawatir juga melihat banyak perhiasan jadi saya mengambil salah satu kalung yang paling indah.
"Wah ini kalung cantik" kataku, lalu aku mencoba memasangnya dileherku. "Di sini saya bantu" bergerak kebelakangku Tina, dan usahanya untuk menghubungkan kalung kunci. "Leher Anda adalah Rin bagus" kata Tina, saya merasa leher saya membelai rambut jadi berdiri romaku, jadi saya merasa benar-benar buruk. Kemudian tangannya membelai pipiku, sementara tangannya yang lain merayap menuju menelusuri leherku dadaku.
"Tin ..... ah .... jangan terlalu geli saya begitu ya" Tapi dia tidak menjawab. Aku merasakan pipi kiri saya Tiba2 panas, saya melihat, saya belum sempat menyadari apa yang membuat pipi panas, bibir, ia sudah menyambar bibir. Aku gelagapan dan aku berjuang mencoba melarikan diri, tapi Tina seperti kesetanan, ia terus menekan mulutnya ke mulutku. Aku merasa payudaraku dan meremasnya. Saya benar2 terkejut dengan perlakuan seperti itu, aku mencoba mendorongnya, tapi tubuhnya terjepit saya. Tina dan aku menggebrak lengannya. Saya mencoba menyesuaikan payudara saya yang harus keluar dari BH. Tina menatapku dengan mata redup.
"Maaf ..... Rin karena Anda tahu dengan Anda saya merasa sangat merangsang sekali" Aku marah diam. "Kenapa Anda begitu sih? Apakah Anda memiliki seorang suami Bagaimana bisa? Anda ...." kataku, memelototinya. Tina menatapku dengan pandangan yang semakin redup. "Saya lebih bersemangat untuk wanita seperti Anda, dan selain itu, suami saya tidak pernah bisa memuaskan saya, tidak apa2 sudah loyo sehingga selama perkawinan aku belum pernah merasakan kepuasan seperti itu" "Tapi keindahan ibukota Anda dapat menemukan orang lain untuk memuaskan laki2 "" Saya tidak merasakan kenikmatan seperti jika dengan seorang wanita, saya ingin Anda juga mencoba untuk merasa Rin "jawab Tina sambil mendekat. Aku pindah kembali tidur kekepala. "Tapi saya tidak pernah lesbian" jantung berdebar2 saya mempertimbangkan kemungkinan yang akan terjadi ketika dia memukul saya seperti itu. "Jangan khawatir Rin, aku tidak akan memaksamu, aku hanya ingin kau biarkan aku menciummu sekali saja, silakan ....." Hatiku tumbuh liar, lama aku tidak pernah tersentuh oleh laki2 khususnya perempuan. Hanya mendengar kata ciuman, aku merasa tidak enak. Pokoknya apa yang salah dengan Tina mencium, apalagi mulutnya tidak bau. Aku tahu hati kecil saya melepaskan. "Oke tapi begitu ....., dan jangan macam2 ya" jawab saya. Tina kemudian mendekati dan memeluk lehernya, dan mencium mulutku dengan bibir yang lembut, saya merasa seperti sampah merasakan ciuman itu, saya memberanikan diri untuk membalas ciumanya. Lalu aku merasa lidah ke dalam mulut saya menyebar Tina mencari2 lidahku. Yang kurasakan kemudian adalah perasaan aneh dan gamang yang tidak dapat dijelaskan. Tina merasakan napas panas dan lumatan mulut dipipiku begitu merangsang nafsu.
Hampir tiga menit kami berciuman dan aku tahu pangkal paha basah dengan keinginan. Sekarang saya benar2 mengundurkan diri ketika dia menjilati leher saya dengan lembut, tangannya melepaskan tali daster dipundakku, maka dengan payudara saya masih lunak tertuutp diremas2 bh. "Gambar .... ah jangan malu Tin ....." Saya mencoba untuk menghindari tanggung-tanggung. Dan dia tahu aku tidak ingin berhenti aktivitasnya.Aku benar2 merasakan tangan kirinya ke dalam celana dalamku, dan jari2nya memainkan klitorisku, dicubit2 kecil kadang2, benar2 sensasi yang besar sama sekali. Tanpa sadar aku meremas2 pantat Tina. Tubuhnya menindih tubuhku dan aku merasakan payudaranya menekan menengah payudara yang yang relatif besar pertama. Aku baru sadar Tiba2 Tina setengah telanjang, mengenakan cd hanya saja, sedangkan aku telanjang benar2 total. Tubuh Tina berbau baik, apa yang ia kenakan beberapa parfum, tubuh wangi, tetapi menambah getaran berahiku. Tanganku menyebar celana dalamnya lepas, maka saya melihat sekilas kemaluannya mengkilap tanpa bulu, bulu dicukur ternyata rutin. Jari2ku ayam ke dalam lubang dan dengan lembut kutusuk2. Tina mengerang keenakan, tangannya lebih dalam ke dalam operasi pangkal paha dilubang. Saya juga mengerang keenakan. Saya tidak tahu adalah seorang wanita dengan seorang wanita dapat saling memuaskan dalam urusan seks.
Sekarang ia mengisap puting payudara saya, sementara tangannya yang lain terus bermain di kelentitnya. Aku merasa dia mulai mencium perut saya, kemudian bermain lidahnya di pusarku, aku kegelian, tak lama sebelum lidahnya menjilati pangkal pahanya. "Tin tidak ada di sana ...... ah jorok" bisikku, mencoba untuk mendorong kepalanya. Namun, yang lebih ia melemaskan paha dan kelentitnya dhisap2, kadang2 lidahnya masuk dan keluar dari selangkangan lubang. Saya tidak dapat berpikir dengan baik lagi, aku merasakan kenikmatan tidak hanya taranya. Tahu2 depan wajahku ada Tina kemaluan, lutut memiliki bingkai yang benar di kepala. Tina adalah menurunkan pinggulnya, jadi aku dapat dengan jelas melihat kemaluanya botak. Bibirnya ayam merah gelap dan saya melihat cukup klitoris yang besar menonjol bibir bertengger di atas kemaluannya. Aku mendorong bibir Tina kelamin, dan sekali aku melihat kemaluannya yang basah oleh lendir yang jelas, dan kemudian saya dengan indeks menusuk2 kemaluan, jari tengah dan jari manis saya, kadang2 kelingking juga. Lubang vagina Tina agak longgar, mungkin saya adalah sama. Aku ragu2 mejilat kemaluannya, karena saya tidak pernah menjilat alat kelamin wanita lain. Tina terus menarik lidahnya masuk dilubang kemaluanku, aku sudah cukup.
"Tin .... aku mau keluarrrr ....." Tubuhku bergetar hebat, ia merasakan lidah masuk lebih dalam ke pangkal paha, dan aku merasakan orgasme yang luar biasa. Hal ini tampaknya yang paling nyaman sejak saya menikah. Tina terus menjilati lendirku, aku juga tidak peduli lagi, aku meraih pinggul Tina dan membenamkan wajah saya disela2 ketarik ke atas pahanya. Mencium pangkal paha bau yang sama. Kujilat2 klitorisnya dan kemudian Kumasukkan lidahku ke dalam lubang kemaluannya juga, saya merasa mulut saya ke dalam lendir asin. Saya tidak peduli lagi. Lalu aku merasa beberapa kesemutan di lubang pantatku.
"Oh jangan ada Tin kotor dong ..... bukan?" Aku bisa merasakan lidah pantat lubang saya memutar ketika ia mencoba untuk istirahat ke. Lalu aku tidak peduli juga, karena saya merasakan kenikmatan yang sama, saya juga melakukan hal yang sama dengan Tina. Kutusuk2 pantat lubang dengan lidahku, lubang itu jadi basah oleh air liurku kehitam2an dan ayam lendir. Tiba2 Tina seperti tersentak lalu beku ....... mulutnya mengeluarkan jeritan kecil, dan kemudian saya merasa itu menghantam lubang yang lebih dalam memiawnya menggoyang2kan kewajahku dan pinggul sehingga hampir tersapu oleh kemaluannya seluruh wajah saya.
"Aduuuuh riiin baik sekaliii ........." Dia memeluk erat2 pinggul, digigit2 clit kecil. Segera tubuhnya pergi betul2 lemas dan lemah sehingga saya tidak bisa bernapas karena tekanan kemaluannya memukul wajah saya. Keringat membasahi ke dalam mulutku. Saya juga benar2 sangat puas.
Lalu ia terbangun dan mencium mulutku, kami kembali bergelut dengan mendesah2. Tina menaruh kemaluannya di selangkangan, kemudian menggosok2nya. Kira2 15 menit kami berciuman sambil berpelukan erat sampai aku tidak merasa bahwa saya tertidur.
Tuhan tahu berapa lama aku tidur, aku suka mendengar samar2 Remi suara. Aku membuka mata dan ...... gosh! Saya melihat Tina sedang bergelut dengan Remi karpet lantai kamar saya berwarna biru. Saya melihat Tina menjilat2 kemaluan Remi yang keluar dan yang merah. Mulut Tina berlumuran cairan yang keluar dari rasa malu menjaga anjing dan anjing itu tampaknya berbicara ayam sedikit tersedot oleh keenakan Tina. Remi kemaluan cukup besar, mungkin karena anjing herder dan cairan seperti lendir yang menetes mengalir terus keluar, dan Tina cair mencerucup ......
"Tin Mengapa kau marah ...... Remi sih?" Saya memberondong Tina. Tapi lagi2 Tina tidak menjawab, yang kulihat kemudian ia mencoba untuk membimbing penis ke dalam kemaluan Remi. Tina dan aku mendengar erangan ketika penis yang cukup besar ke dalam lubang kemaluannya. Remi aku melihat pantatnya bergerak sangat cepat, dan tidak lama setelah Remi mendeking terdengar baik dari Tina sela2 kemaluan melihat banyak cairan merembes keluar, seperti air seni, tetapi juga sebagai lendir encer. Saya melihat Tina mengerang2 lalu meraih tangannya dan terselip keluar dari kemaluan Remi olehnya. Melihat pemandangan yang tubuh saya menggigil lagi, ada perasaan aneh merayap ke dalam jiwa saya. Aku tahu bahwa aku terangsang oleh aksi Tina. Saya tanpa sadar menjatuhkan kepalaku ke lantai dan memimpin ke arah selangkangan Tina. Aku melihat sampai menutup kemaluan Remi masih digerak2an Tina keluar dari ayam, dan alat kelamin hewan masih menetes lendir, sedangkan kemaluan melihat Tina sangat merah, lendir Remi juga melihat Tina memenuhi pubis.
"Rin Rin .... menjilat .... tolong bantu Rin" Tina mengerang lebih dan merangsang jiwa saya. Seperti ada dorongan, kepala slip keselangkangan Tina. Tina kemaluan pelan2 kujilat sangat banjir. Aku merasa cairan kemaluan Remi asin sekali, tapi baunya tidak menyengat. Aku menarik napas seperti Tina mencelucupi gila dan kemaluan. Remi seperti jika Anda minum air. Tina mengungkapkan bibir kemaluan lidahku, kemudian pergi menjelajahi seluruh dinding vaginanya.
"Riiiiiiinnnnnn .........." Tina merintih besar, mengangkat pinggulnya menekan mulutku. Saya tidak peduli lagi. Kemudian saya pindah ke menghisap kemaluan Remi, saya meletakkan ayam utuh ke dalam mulut saya. Remi adalah penis panas dalam mulutku dan aku mencium bau hewan itu, tapi pikiranku sudah gelap hanya ada gairah yang selama ini terpendam dan sekarang meledak dalam2 terbendung.Aku tidak tahu aku akan menyesali apa yang saya lakukan setelah ini.
Aku terus menjilati dan mengisap penis Remi. Mendeking2 anjing lambat, kadang2 berusaha menghindar, tapi ia memegang kakinya erat. Segera setelah semburan panas Remi penis cair ke dalam mulut saya. Aku meletakkan penis seluruh kusedot2 dan Remi, anjing itu mencoba memberontak, entah kenikmatan atau hiburan. Tina memajukan wajah kita dan kemudian saling berciuman, saya mengambil beberapa cairan ke dalam mulutnya Remi. Wajah kami basah oleh cairan aqueous.
Sekarang aku berbaring dibawah Remi, dan kemudian dia mulai menghisap penis Remi Remi kembali ke nafsu. Setelah itu ia berusaha memasukkan penis ke dalam vagina Remi. Ternyata penis besar ke lubang vagina saya. Mungkin mengecilkan liang vagina setelah kematian suami saya yang meninggal empat tahun lalu. Remi penis kepala yang datang sedikit meruncing, tiba2 Remi mendorong keras sambil menusuk2 cepat. Saya merasa sedikit sakit, tapi kemudian aku merasakan kenikmatan yang tak terbayangkan, seperti lubang vagina saya tertusuk mesin mengemudi sangat cepat. Saya tidak tahu bagaimana menjelaskan sampai aku mencapai orgasme yang hebat. Yang ditaruh ke seluruh rambut tubuh saya berdiri seperti bergidik. Segera aku merasakan semprotan cairan panas di vagina saya, saya mencoba untuk menghapus penis Remi, tapi sepertinya tidak peduli tentang binatang, aku pasrah membiarkan semua cairan keluar dari vagina. Kemudian dia mengatakan kepada saya untuk jongkok di atas wajahnya. Tina hancur vagina saya dengan penuh gairah, saya lihat dari saya vaginanya mengalir cairan Remi yang tersisa, seperti aliran air seni ke dalam mulut Tina. Saya juga tidak mau ketinggalan, Tina vaginanya kulumat juga hadir yang sedikit lembab dan lengket.
Hari itu aku dan Tina seks 3 kali, pagi, siang dan malam. Saya tidak tahu lagi apakah saya normal atau tidak. Sebuah kebutuhan yang nyata untuk yang belum tersalurkan, kini menemukan mulutnya. Saya sangat menyesal tindakan saya yang mungkin bertentangan dengan agama kuanut, tapi aku terus melakukannya dengan Tina. Seolah2 kami tak terpisahkan. Tina selalu memiliki ide2 kita baru dalam setiap pertandingan. Saya tidak tahu apakah aku harus berterima kasih padanya atau mengutuknya. Dan belakangan ini saya telah menulis cerita hari ini, dia mengakui bahwa hampir semua ibu2 diminta lesbian yang mengenalnya.